Di era serba digital seperti sekarang ini apapun bisa dijual melalui internet. Mulai dari barang-barang bernilai tinggi hingga barang-barang kebutuhan sehari-hari pun tersedia. Internet perlahan berubah menjadi sebuah pasar digital yang amat luas. Menyambung kapasitanya ini, tak ayal banyak para penjaja barang dan jasa online yang mengandalkan bantuan konten marketing untuk meningkatkan nilai penjualan.

Sebagaimana tugasnya yang krusial, konten marketing memiliki tata cara sendiri dalam penulisannya. Ada berbagai cara membuat konten marketing dan media sosial yang baik, salah satunya dengan memoles gaya bahasa. Melalui cara ini, konten marketing untuk sebuah produk dan jasa pun dapat tampil lebih efektif.

Menulis konten marketing ibarat membuat sebuah kampanye produk. Oleh sebab itu, sebuah kampanye dapat dikatakan berhasil jika pesan yang disampaikan berhasil menyentuh khalayak. Tak cukup hanya diterima, tetapi juga mempengaruhi mereka untuk melakukan sebuah tindakan seperti membeli produk yang bersangkutan.

Agar pesan dari sebuah konten marketing dapat diterima tentu saja dibutuhkan kemampuan komunikasi melalui gaya bahasa yang baik. Penulis konten dituntut agar dapat berkomunikasi dengan pembaca melalui sederetan kalimat, meyakinkan mereka, dan mengajak untuk bertindak.

Untuk itu dibutuhkan beberapa aspek untuk menghasilkan konten marketing dan media sosial yang baik. Pertama, penulis konten marketing harus mampu memilih kosa kata yang tepat. Mereka juga membutuhkan pengetahuan yang luas diikuti intensitas membaca yang tinggi agar gaya bahasa yang dihasilkan tidak monoton. Kemudian, seorang penulis konten marketing juga harus memiliki opini yang menarik untuk mendukung kampanye produk yang tengah dilakukan. Terakhir, tingkat formalitas tulisan juga harus diperhatikan mengikuti sasaran pembaca/konsumen.

Tata cara membuat konten marketing dan media sosial yang baik di atas lantas dipadukan dengan format tulisan dan penempatan gambar. Hal ini menjadi teramat penting, mengingat format dan gambar sangat berpengaruh terhadap tingkat keputusan pembaca untuk terus menyimak sebuah konten. (IA)