Di era digital seperti sekarang ini tiap-tiap ilmu pengetahuan yang didapat di jenjang perguruan tinggi bisa mendatangkan berbagai macam keuntungan yang berbeda-beda. Jadi, seharusnya sudah tidak ada lagi yang namanya salah jurusan saat kuliah.
Jurusan ilmu perpustakaan yang terdengar kurang mentereng pun ternyata menyimpan segudang potensi. Dalam dunia digital, seorang pustakawan tidak lagi menyandang predikat kutu buku atau sekedar menjadi penunggu perpustakaan. Pekerjaan ini menjelma menjadi sangat vital saat berkaitan dengan kemampuan mengolah data di ranah digital.
Sebagaimana yang sedang berjalan saat ini, informasi dalam bentuk kertas perlahan berubah bentuk menjadi digital. Keberadaan buku mulai digantikan oleh e-book dan berbagai bentuk kepustakaan digital lainnya. Generasi muda khususnya lebih mengandalkan informasi-informasi yang diunggah ke internet ketimbang dalam bentuk fisik. Dari sinilah, seorang pustakawan dituntut untuk mampu mengolah bermacam-macam kepustakaan digital tersebut.
Kemampuan seperti ini tentu saja sangat dibutuhkan di berbagai bidang dan jenis perusahaan. Alasannya cukup sederhana: perusahaan dan instansi pemerintahan saat ini sebagian besar sudah melakukan digitalisasi informasi dan data. Lain halnya dengan lulusan bidang keahlian lainnya, seorang lulusan ilmu perpustakaan memiliki keuntungan ketika dihadapkan pada sebagian besar pekerjaan yang berikaitan dengan kegiatan susun-menyusun inventaris data kantor secara digital.
Selain itu, seorang pustakawan juga dididik untuk memahami asal usul informasi dan data digital. Oleh karena itu, mereka sangat memahami bagaimana cara mengidentifikasi kata kunci. Sebagaimana sobat praktekan dalam sistem pencarian Google, dalam proses digitalisasi informasi kata kunci memegang peranan penting agar sebuah informasi dapat dengan mudah diketemukan.
Berkat segudang potensinya ini, seorang lulusan ilmu perpustakaan dengan mudah menjadi aset penting di era digital. Informasi dan data yang berlimpah sudah bukan beban jika menilik keahlian seorang pustakawan. Dengan kemampuan pengkategorian yang baik, seorang pustakawan ibarat katalog digital berjalan yang dibutuhkan segala macam kalangan pengguna data digital. (IA)
Sumber gambar: American Libraries Magazine