Ditetapkannya Sawahlunto sebagai UNESCO World Heritage pada 6 Juli 2019 silam membuat kota bersejarah di Sumatera Barat ini kian diminati wisatawan. Tidak sedikit wisatawan yang tertarik menyaksikan situs Tambang Batubara Ombilin yang amat legendaris. Di samping itu, Lubang Tambang Mbah Soer belakangan juga menjadi salah satu magnet wisata sejarah di Sawahlunto yang patut masuk daftar kunjungan.
Sawahlunto memiliki julukan beken The Little Dutch. Bukan tanpa alasan kota seluas 273 km persegi ini menyandang gelar internasional di belakang gelar situs warisan dunia. Seketika menginjakan kaki di sana, sobat tidak akan melewatkan barisan bangunan tua bergaya Eropa yang masih terawat hingga kini. Kota berusia ratusan tahun ini sangat cocok bagi sobat yang gemar berburu spot-spot bernuansa vintage.
Selain itu, Sawahlunto menjadi rumah bagi situs tambang batu bara pertama di Asia Tenggara. Kisah perjalanan tambang di Sawahlunto kira-kira dimulai lebih dari 130 tahun yang lalu. Pada tahun 1888, pemerintah kolonial Belanda melalui ahli geologis bernama Willem Hendrik de Greve membuka pertambangan batubara di tempat ini.
Baca juga: Boven Digoel, Tujuan Wisata Sejarah Terbaru yang Anti-Mainstream
Belanda kemudian menginvetasikan tidak kurang dari 5,5 juta gulden (kira-kira 800 juta dolar dalam uang sekarang) untuk membangun gedung administrasi dan perumahan bagi para pekerja tambang. Lama-kelamaan nuansa kota kecil pun timbul di Sawahlunto. Penduduk dari luar kota berdatangan ke kota ini untuk ikut serta dalam kegiatan ekonomi. Geliatnya semakin terlihat tatkala jaringan rel kereta api dari padang selesai dibangun pada 1894.
Sayangnya, kemakmuran Sawahlunto harus sirna sesaat setelah kegiatan pertambangan tidak lagi seproduktif dahulu. Akibatnya, Sawahlunto sempat mati dan menjadi kota hantu. Untungnya, kedaaan ini tidak berlarut-larut. Melalui keputusan pemerintah daerah, Sawahlunto kemudian ditetapkan sebagai kota wisata sejarah pada tahun 2004. Sepuluh tahun kemudian, hampir 30 persen pendapatan penduduk setempat datang dari sektor wisata.
Baca juga: Jalan-Jalan Ke Da Lat di Vietnam, Tempat Sukarno-Hatta Menjemput Kemerdekaan RI
Salah satu spot wisata sejarah di Sawahlunto adalah Lubang Tambang Mbah Soero. Lubang tambang yang tidak jauh dari pusat kota ini sengaja dibuka untuk mengenang seorang penambang bernama Samin Suro Mendiko dari Blora. Kabarnya Mbah Soero merupakan satu dari ribuan pekerja paksa yang dimobilisasi pemerintah Kolonial Belanda pada masa itu.
Hampir seluruh dinding di dalam Lubang Tambang Mbah Soero masih dipenuhi lapisan kehitaman batubara. Berbagai macam peralatan tambang pun masih dibiarkan seperti ala kadarnya layaknya pertambangan tardisional zaman Belanda.
Untuk dapat memasuki Tambang Mbah Soero tidak sembarangan. Setelah membayar sejumlah retribusi, wisatawan diwajibkan mengenakan helm dan sepatu boots karet untuk melindungi diri. Begitu menginjakan kaki ke mulut Lubang Tambang Mbah Soero siap-siap merasakan sensasi menjadi penambang sungguhan.
Sumber gambar: hipwee.com